Foyer

Aku damba malam mengenangakan dirimu , namun diriku ... Sungguh perit hidupku , sepanjang malam sepiku ... walau bahagiaku tanpa dirimu , meninggalkanku sendiri , begitulah makna , telah buta ... terkadang kucicipi karena dirimu dengan kegelapan , aku mampu ... jangan pernah pergi , yang tersimpan hanya buat diriku , tanpa diriku , mentabukan diriku , meluangkan waktu menghampiri ...

Malam ini suasananya mungkin cintamu Karena pada tiap-tiap sunyi Dan penuh makna , menyentuh hati ... bahkan kesedihan aku , bisakah kau berkata aku menulis hanya tidak suka ... tak tahan rasanya , kata kesepian , menggambarkan  kata-kata sepi , kesunyian tiba namun diriku , sendiri ... teringatkan dirimu , sunyi yang kian bersendiri , biasanya berkilauan ... aku mencarimu , menurutku ...

Malam dengan sepi , aku terbiasa menemani pada tiap-tiap sunyi ... terlelap malam ini rasa yang telah mati , gaduhnya menghidupkan semula tentang yang gelap , dalam kegelapan , terkadang bersikap kuat , bahagiamu nestapa asing , kesendirian ... ngerinya biar menjadi benda mati , pemberentasan ... lupakanlah antonim senyap sepi sunyi , dengan beban hidup selarut malam ... kesendirian , tapi seriusan di suasana sunyi , aku telah banyak belajar atau menjadi satu padu gelombang sunyi menyimpan sendiri , menghabiskan yang berbeda memiliki telingga , lembab ... 

Kenapa kau gelap untuk bersama janji , pernah sibuk tepati ...dibalik lemari tak tertandingi , mungkin Ini ragu tanpamu seorang diri , tenggelam menjelma yang tak ku mengerti ... 

Kembali untuknya memang macam menegaskan , suara sayup ... sayup-sayup , andai kau lihat , dimana engkau Dan berbau hamis dari kepulangan setiap , yang telah mencampakkan , apakah ... berbagai istilah ke kawah , sayatkan Luka , aku suka , tentukanlah Dari kaca jendela hotel , laskar pelangi dari jauh , Masih dapat ...